Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas di Denpasar
Menurutnya, aspek seperti itu bukan menjadi persoalan yang dikeluhkan konsumen atau pasien dalam hal pelayanan rumah sakit. Aspek yang lebih urgen adalah keberadaan sumber daya manusia (SDM).
“KRIS itu secara ekstrim yang tujuannya ingin menyamaratakan pelayanan, tapi justru bisa menciptakan diskriminasi baru di dalam pelayanan rumah sakit,” ujarnya.
Selain itu, dia memandang pelayanan KRIS juga akan berdampak terhadap kenaikan iuran yang kemudian akan memberatkan masyarakat. Tak hanya itu, dia menyebut revenue RS juga akan turun.
Dia mencontohkan salah satu RSUD yang telah menerapkan KRIS. Di sana, kata Tulus, revenue yang didapatkan hanya 48%, sedangkan sisanya ditanggung dari APBD.
“Saya khawatir, program ini [KRIS] justru akan mereduksi pendapatan rumah sakit, merugikan rumah sakit, dan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Tuntut Tanggung Jawab Pacar, Siswi SMK di Denpasar Malah Dibunuh
Pacaran berlebihan hingga hamil menjadi pemicu meninggalnya NM, 16, seorang pelajar SMK di Denpasar, Bali.
NM yang menuntut tanggung jawab pacarnya, IK, 18, untuk dinikahi justru kehilangan nyawa di tangan kekasih hatinya tersebut.
IK kini meringkuk di sel penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas di Denpasar, Rabu (9/2/2023), mengatakan alasan IK membunuh NM karena kesal dan marah karena korban terus meminta pertanggungjawaban untuk menikah.
IK mengaku dirinya belum siap menikahi pacarnya yang dalam keadaan hamil.
Peristiwa pembunuhan siswi SMK terjadi di rumah pelaku di sicbo online Jalan Gunung Batur, Gang Carik 3 No 5, Desa Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, Bali, pada Selasa (7/2/2023) sekitar pukul 14.30 WITA.
“Pada saat itu korban meminta untuk dinikahi namun pelaku kesal dan marah sehingga menyuruh korban pulang ke rumahnya. Namun saat hendak pulang, korban dijerat lehernya dari belakang, dengan menggunakan selendang dan dicekik sampai meninggal dunia,” kata Yugo saat menggelar konferensi pers di Polsek Denpasar Barat, Rabu (9/2/2023).
Setelah membunuh NM, pelaku yang baru satu tahun lulus SMA itu meninggalkan korban begitu saja di kediamannya.
Kejadian meninggalnya siswi SMK tersebut baru diketahui oleh kakak tersangka saat pulang ke rumahnya.
Kakak tersangka terkejut karena mendapati korban terlentang dan mengira dalam kondisi pingsan.